Posted by : Unknown
Selasa, 03 Maret 2015
Dua bulan lagi, tepatnya tanggal
1 Mei merupakan hari buruh sedunia. Dengan adanya peringatan hari buruh, ini
dimanfaatkan oleh para buruh untuk turun ke jalanan untuk menggelar aksi.
Mereka dengan jelas melontarkan tuntutan mereka untuk menunjang kehidupan
mereka. Aksi itu digelar dibeberapa daerah di Indonesia, terutama daerah ibu
kota jakarta. Mereka memberikan tuntuntan-tuntutn sebagai berikut (Data tahun 2014 Demo 1 Mei 2014 ) :
1. Naikan
upah minimum 2015 sebesar 30% dan revisi KHL menjadi 84 “item”.
2. Tolak
penangguhan upah minimum.
3. Jalankan
jaminan pensiun wajib bagi buruh pada juli 2015.
4. Jalankan
jaminan kesehatan seluruh rakyat dengan cara cabut permenkesNo 69/2013 tentang
tarif, ganti INA-CBG dengan “free for service” serta auditBPJS kesehatan dan BPJS
ketenagakerjaan
5. Hapuskan
sistem “outsourcing”, khususnya di bumn.
6. Sahkan
RUU PRT dan Revisi UU Perlindungan TKI no 39/2004.
7. Cabut
UU Ormas dan ganti dengan RUU Perkumpulan.
8. Angkat
bertahap 1,6 juta pegawai dan guru honorer menjadi PNS serta subsidi Rp 1 juta
per orang setiap bulan dari apbn untuk honorer.
9. Sediakan
transportasi publik dan perumahan rumah untuk buruh.
10. Jalankan
wajibbelajar 12 tahun dan beasiswa untuk anak buruh hingga perguruan tinggi.
Sebagai
buruh dengan kelas sosial yang rendah, mereka menuntut kehidupan yang layak
dari sebelumnya. Dimana pada kenyataannya Upah minimum di sejumlah daerah di
Indonesia dapat dilihat sebagai berikut :
no
|
Wilayah Kota
|
2013 (Rp)
|
2014 (Rp)
|
Kenaikan (%)
|
1
|
Jakarta
|
2.200.000
|
2.441.000
|
10,9
|
2
|
Tangerang
|
2.230.000
|
2.444.301
|
10,9
|
3
|
Bekasi
|
2.100.000
|
2.441.954
|
16,3
|
4
|
Batam
|
2.040.000
|
2.422.092
|
1b,7
|
5
|
Surabaya
|
1.740.000
|
2.200.000
|
26,4
|
6
|
Medan
|
1.650.000
|
1.b51.500
|
12,2
|
Dengan
upah minimum yang belum mencukupi untuk menunjang kesejteraan para buruh inilah
para buruh turun ke jalan untuk menggelar aksi demi menuntut kesejahteraan yang
lebih layak bagi kehidupannya.
Dengan
berjalannya waktu dan mewarnai kehidupan manusia yang semakin global, membuat
kebutuhan dalam khidupan manusia juga semakin meningkat. Ini membuat
perkenomian dalam masyarakat menjadi sulit untuk diikuti arusnya. Apalagi untuk
kelangan kelas rendah yang memiliki upah yang redah dari atasannya. Dengan ini
adannya hari buruh dunia membuat solidaritas dalam buruh mencuat keluar,
sehingga dapat dilihat bahwa mereka mulai menyadari kelas sosialnya. Menyadari
kelas sosialnya dengan kata lain para buruh mulai menyadari tempatnya ia
tinggal dan dibarengi dengan kebutuhan yang meningkat membuat mereka berusaha
untuk merubahnya.
Pada dasarnya buruh, pekerja tenaga
kerja adalah sama. Namun dalam kultur Indonesia, “buruh” diartikan sebagai
pekerja rendahan sedangkan tenaga kerja maupun karyawan merupakan sebutan untuk
buruh yang memiliki derajad lebih tinggi karena dalam pekerjaannya mereka tidak
hanya menggunakan otot sebagai tenaga saja melainkan menggunakan otak juga. buruh
pada dasaranya dibagi menjadi 2 klasifikasi besar, yaitu buruh profesional
yaitu buruh yang biasa disebut dengan kerah putih dan bekerja menggunakan
tenaga otak dalam pekerjaannya, sedangkan yang satunya ialah buruh kasar atau
yang juga disebut dengan kerah biru dimana mereka bekerja dengan menggunakan
tenaga otot. Keduanya sama-sama buruh yang didapati upah dari atasan atau
majikan mesti besaran upahnya berbeda.
buruh-buruh ini menduduki kelas-kelas
bawah atau rendaha seperti yang dikatakan Max Weber yang mendasari stratifikasi
sosial adalah dengan melihat ekonomi yang berjalan apakah ia memiliki alat-alat
produksi atau tidak pemikiran ini pula sependapat dengan apa yang dipikirkan oleh
Karl Marx. Jika diperluas pemikiran ini adalah kepemilikanbenda atau kekayaan
merupakan dasar yang utama bagi stratifikasi sosial. Dengan melihat dari
kehidupanburuh, dimana ia memiliki perekonomian yang rendah serta tidak
dimilikinnya kekayaan yang berlimpah dan juga alat-alat produksi menyebabkan
para buruh inilah yang kemudian menduduki kelas sosial yang bawah.
Para buruh dari kelas yang sama mungkin
menjadi sadar akan kepentingan mereka bersama dalam bidang ekonomi dan terlibat
dalam tindakan ekonomi atau politik yang terorganisasi untuk memperjuangkannya,
seperti yang dikatakan oleh Marx dalam pendangannya mengenai kesadaran kelas.
Dari kesadaran kelas itulah yang kemudian statusnya memberikan dinamikanya
tersendiri dan para buruh inilah yang krmudian dengan sengaja berusaha denganberbagai
cara yang berbeda untuk meningkatkan kelas sosialnya.
Oleh karena itu berbagai aksi dan tuntutan-tuntutan
yang diberikan para buruh kepada pemerintah merupakanbentuk kesadaran kelasnya
dan guna untuk meningkatkan prestisenya. Sehingga munculah berbagai organisasi buruh
yang juga guna memperjuangkan kesejahteraan dari buruh seperti KSPSI (Konfederasi
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) yang beranggotakan 3,7 juta pekerja, karena
meningkatnya solidaritas semasama anggota kelas.Pada dasarnya para buruh ini mengerti
bahwasannya kinerja merekalah yang sebenarnya akan mempengaruhi laju
produktifitas dalam industri, sehingga mensejahterakan diri merupakan salah
satu upaya untuk meningkatkan
kualitas produktifitas para buruh sehingga pada akhirnya sumber daya manusia yang
memiliki kualitas tinggi ini dapat mengembangkan pasar kerja dalam sektor industri.
Didapati
kelas yang rendah dalam hidupnya para buruh tak tinggal diam hidup dalam tindasan
atasan. Dengan kesadaran kelas yang ada mereka membentuk suatu solidaritas untuk
membentuk kebersamaan dan menggelar aksi di jalan untuk menuntuk kesejahteraannya.
bentuk solidaritas itu ditunjukan dengan adanya KSPSI (Konfederasi Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia) yang akan dengan sigap memperjuangkan kesejahteraan
para buruh . Denganbegitu tuntutan yang mereka lontarkan
dengan jelas ditujukan untuk pemerintah. Dengan adanya
aksi yang seperti itu dapat dilihat bahwasannna para buruh ini sudah didapati
kesadaran akan kelas sosialnya, dimana dalam stratifikasi sosial yng ada dalam
lingkungan hidupnya ini para buruh dianggap sebagai kaum yang menduduki kelas
sosial yang rendah, sehingga kesejahteraan dalam hidupnyapun kurang sejahtera.
Oleh karena itu, para buruh tidak hanya diam, mereka turun ke jalan untuk menuntut kesejahteraanbagi kelompok kelas rendah
(dalam hal ini adalah butuh) dengan menggelar berbagai aksi guna memperjuangkan
kelasnya.
Daftar
Pustaka
Johnson,
Doyle Paul. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.
Penulis :
Alifa Tulkhamiya (K8413004)
Pendidikan Sosiologi Antropologi